Beranda | Artikel
Bahaya Mendahului Allah dan Rasul - Syaikh Abdurrazzaq al-Badr #NasehatUlama
Kamis, 1 September 2022

Hadirin yang mulia, di antara hal yang paling berbahaya adalah mendahului Allah dan Rasul-Nya.

Yaitu dengan mengucapkan apa yang tidak ada dalam al-Quran dan as-Sunah,
atau mengamalkan apa yang tidak ada dalam al-Quran dan as-Sunah, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Perhatikanlah hal ini baik-baik, dalam ayat pertama dari surat al-Hujurat.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya,
dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Makna firman Allah, “Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya …”
yakni janganlah kalian mengatakan sesuatu hingga Allah mengatakannya, dan jangan melakukan sesuatu hingga Allah memerintahkannya.

Ini adalah kesimpulan dari pendapat para ahli tafsir tentang makna ayat ini, sebagaimana yang disebutkan Ibnu al-Qayyim rahimahullahu Ta’ala.

Janganlah kalian mengatakan sesuatu hingga Allah mengatakannya, dan jangan melakukan sesuatu hingga Allah memerintahkannya.

Janganlah kalian mengatakan sesuatu dalam perkara akidah dan iman hingga Allah mengatakannya,
dan janganlah kalian melakukan sesuatu dalam perkara ibadah dan amal hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkannya.

Janganlah kalian mengatakan sesuatu hingga Allah mengatakannya, dan jangan melakukan sesuatu hingga Allah memerintahkannya.

Oleh sebab itu, Nabi ‘alaihis shalatu wassalam dalam celaannya terhadap orang-orang setelah kepergian para Nabi,
yakni para penerus yang buruk yang ada setelah kepergian para Nabi.

Nabi menyifati mereka dengan pelanggaran ini. Beliau bersabda, “Lalu setelah mereka ada para penerus
yang mengatakan apa yang tidak mereka lakukan, dan melakukan apa yang tidak diperintahkan.”

Mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan, dan melakukan apa yang tidak diperintahkan.
Oleh sebab itu, seorang muslim harus mampu menguasai diri sepenuhnya,
dalam setiap perkataan dan perbuatannya, setiap ilmu dan amalnya, dan setiap keyakinan dan ibadahnya.

Ia mengendalikan dirinya dengan kitab Allah ‘Azza wa Jalla dan sunah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)

====

مَعَاشِرَ الْكِرَامِ كَانَ مِنْ أَخْطَرِ الْأُمُورِ التَّقَدُّمُ بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُولِهِ

بِأَنْ يَقُولَ مَا لَمْ يَأْتِ فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ

أَوْ يَعْمَلَ تَدَيُّنًا وَتَقَرُّبًا إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا لَمْ يَأْتِ بِالْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ

وَتَأَمَّلْ فِي هَذَا الْآيَةَ الْأُولَى مِنْ سُورَةِ الْحُجُرَاتِ

يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُولِهِ

وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

وَمَعْنَى قَوْلِهِ لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُولِهِ

أَيْ لَا تَقُولُوا حَتَّى يَقُولَ وَلَا تَفْعَلُوا حَتَّى يَأْمُرَ

هَذَا حَاصِلُ كَلَامِ الْمُفَسِّرِيْنَ فِي مَعْنَى الْآيَةِ كَمَا ذَكَرَ ذَلِكَ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

لَا تَقُولُوا حَتَّى يَقُولَ وَلَا تَفْعَلُوا حَتَّى يَأْمُرَ

لَا تَقُولُوا أَيْ فِي بَابِ الْعَقِيدَةِ وَالْإِيمَانِ حَتَّى يَقُولَ أَيْ اللهُ

لَا تَفْعَلُوا أَيْ فِي بَابِ الْعِبَادَةِ وَالْعَمَلِ حَتَّى يَأْمُرَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

لَا تَقُولُوا حَتَّى يَقُولَ وَلَا تَفْعَلُوا حَتَّى يَأْمُرَ

وَلِهَذَا فِي ذَمِّ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ لِلْخُلُوفِ

خُلُوفِ الشَّرِّ الَّذِينَ يَأْتُونَ مِنْ بَعْدِ الْأَنْبِيَاءِ

وَصَفَهُمْ بِهَذِهِ الْمُخَالَفَةِ قَالَ ثُمَّ إِنَّهُ يَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ

يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ

يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ

وَلِهَذَا يَجِبُ عَلَى الْمُسْلِمِ أَنْ يَكُونَ ضَابِطًا نَفْسَهُ تَمَامًا

فِي أَقْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ فِي عِلْمِهِ وَعَمَلِهِ فِي عَقِيدَتِهِ وَعِبَادَتِهِ

ضَابِطًا نَفْسَهُ بِكِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَسُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ


Artikel asli: https://nasehat.net/bahaya-mendahului-allah-dan-rasul-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/